CERITA SEBELUMNYA...
"Hei,
siapa anak yang malam-malam begini diatas bukit?" kata Ken yang
tiba-tiba melihat sesosok anak perempuan yang berada diatas bukit.
Tiba-tiba anak itu berubah menjadi seekor Rubah. 'Siluman!' batin Ken.
Jangan-jangan..
-----------------------------------------------------------------------------------'Asaka pernah bilang kalau Riyuuki selalu hilang dengan misterius pada akhir bulan November. Ini sudah tanggal tanggal 21' batin Ken sambil mengingat kata-kata Asaka tentang Riyuuki dulu. Dia sangat yakin kalau anak perempuan yang diatas bukit tadi adalah Riyuuki. "Aku bahas besok saja. HOAHM.." gumam Ken sambil memguap. Tak lama kemudian dia tertidur pulas
ESOKNYA...
"Asaka, semalam kau melihat anak perempuan yang berada diatas bukit tidak? Kira-kira hampir pukul 12 malam" tanya Ken. "Pukul 12? Aku sih, sudah tidur. Memangnya kenapa, sih?" Asaka balik bertanya. "Kamu pernah bilang kalau Riyuuki selalu hilang pada bulan Oktober, kan? Aku curiga, bisa saja itu Riyuuki, karena dia juga berubah.." jelas Ken. Asaka mengerutkan dahinya. "Berubah? Berubah gimana maksudmu?" tanya Asaka. Dia terheran-heran. "Dia berubah menjadi siluman rubah.." jelas Ken lagi. "Oh ya? Si cewek egois itu?" sahut seorang gadis yang tiba-tiba dibelakang mereka. "Kamu, ya, Hiroku" kata Ken. Hiroku Urui adalah anak perempuan paling sombong di kelas mereka. "Siapa yang kau maksud egois, hah? Riyuuki itu baik, tau!" bentak Asaka jengkel. "Memangnya kenapa? Riyuuki memang egois seperti kamu!" Hiroku balas membentak. Dia lalu meninggalkan Asaka dan Ken setelah Ken melerai perdebatan panjangnya dengan Asaka. "Dasar cewek nyebelin! Awas kau!" teriak Asaka, tapi tak didengar oleh Hiroku. "Sabar, Asaka. Lebih baik kita diam karena Pak Kireyo akan masuk" kata Ken.
SETELAH PELAJARAN BERAKHIR...
"Kenapa Riyuuki tadi absen?" kata Asaka heran. "Kau ingat, kan? Dia selalu hilang pada akhir bulan Oktober dan ini sudah tanggal 22" jelas Ken. Mereka pun pulang bersama-sama. Saat melewati bukit, Ken melihat ada seorang anak perempuan berada disana. "Asaka! Lihat bukit itu! Ada seorang anak perempuan disana" seru Ken. Asaka pun menyipitkan matanya agar dapat melihat dengan jelas. Dia juga melihat anak perempuan disana. "Iya. Tapi, siapa dia?" tanya Asaka. "Makanya, kita harus ke bukit itu" kata Ken sambil menarik tangan Asaka.
SETIBANYA DI BUKIT...
"Sssttt! Jangan berisik! Kita tidak boleh ketahuan" kata Ken sambil berbisik saat melihat Asaka akan memanggil Riyuuki. Mereka pun mengamati Riyuuki dari balik semak-semak. Dia dari tadi terus-terusan menatap matahari petang. 'Apakah matanya tidak sakit karena menatap matahari?' batin Ken heran. Dia tak percaya seorang temannya mempunyai kebiasaan aneh seperti itu. Setelah mengamati cukup lama, tiba-tiba Riyuuki berubah. Dikepala Riyuuki muncul telinga dan ekor rubah, kemudian dia berlari menuruni bukit. "Kau benar, Ken. Riyuuki adalah siluman rubah!" kata Asaka yang masih tidak percaya karena kejadian tadi. "Kurasa begitu. Ayo kita pulang. Sudah hampir malam, nih" ajak Ken. Tiba-tiba ada seseorang yang mendekati mereka dari belakang. "Kenapa kalian ada disini?!" seru orang itu. Mereka pun berbalik. Ternyata dia..
BERSAMBUNG...